Senin, 08 Desember 2014

KHOTBAH MINGGU ADVENT II  07 DESEMBER 2014
GMI KASIH KARUNIA, JLN. HANG TUAH 2 MEDAN
by: Rev. T.M. Karo-karo, STh,MA

Nats Alkitab     : Markus 1:1-8
Thema              : Persiapkanlah Jalan untuk Tuhan
Tolong jawab dengan jujur: “Apa yg umumnya dipersiapkan jemaat masa kini menjelang Natal?”
· Baju baru yg termewah, Makanan yg terlezat, Tempat yg termegah
Coba kita bandingkan secara obyektif dengan “Apa yg Alkitab ceritakan
tentang Yohanes Pembaptis?”
· Bajunya sangat sederhana, Makanannya sangat murah, Tempatnya sangat gersang
Ternyata gaya kehidupan jemaat masa kini menjelang Natal bertolak belakang dengan gaya kehidupan Yohanes Pembaptis. Padahal, Yohanes Pembaptis adalah “Utusan Tuhan” untuk membuka jalan bagi Yesus.
Tidaklah berlebihan untuk saya mengatakan:
GEREJA MASA KINI PERLU MENATA ULANG KEHIDUPANNYA
AGAR SUNGGUH-SUNGGUH MEMPERSIAPKAN JALAN BAGI YESUS
Mari renungkan dan camkan secara lebih mendalam teladan-teladan kehidupan Yohanes Pembaptis
1.      CHRISTOCENTRIS (Berpusat kepada Kristus )--Lih Mrk 1:7-8
Yohanes Pembaptis, dengan penuh kerendahan hati, memberitakan, “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Tidak terpancar barang sedikit pun ambisi untuk mempromosikan diri sendiri.Dia mengatakan dan melakukan segala sesuatu hanya bagi Tuhan Yesus. Inilah dalam bahasa teologianya disebut: Kristosentris
Suatu hari, saya membaca suatu kisah tentang perlombaan sepeda di India. Bayangkan kalau ada seseorang yang mengikuti perlombaan tersebut tanpa memahami peraturan lomba. Ketika perlombaan dimulai, dia mengayuh pedal sekuat dan secepat yang dapat dilakukannya. Dia hampir kehabisan nafas. Dia mandi keringat. Dia sangat senang ketika mengetahui peserta lomba yang lain jauh tertinggal di belakang. “Saya akan memecahkan rekor,” pikirnya. “Sungguh fantastik!” Dia berteriak, sambil memacu sepedanya lebih keras dan lebih cepat lagi.
Akhirnya, dia mendengar tembakan tanda pertandingan berakhir. Dia sangat senang karena menjadi yang terdepan. Tak dinyana, dia justru menjadi pecundang karena tidak memahami peraturan lomba. Tujuan lombanya adalah untuk dapat menempuh jarak sependek mungkin pada jangka waktu yang telah ditetapkan. Mereka yang mengerti berusaha sebaik mungkin untuk tidak menjauh dari garis start. Kedua kaki mereka memang harus tetap ada di pedal karena mereka akan didiskualifikasi jika salah satu kaki mereka saja menyentuh tanah. Kalaupun mereka harus bergerak maju, maka itu pun hanya beberapa centimeter, secukupnya untuk mempertahankan keseimbangan tubuh mereka. Ketika batas waktunya habis, maka orang yang paling dekat dengan garis start itulah juaranya.
Tuhan Yesus memberikan peraturan dalam perlombaan menuju hidup kekal. Garis finishnya berada di sisi lain setelah kematian kita, tepat di depan takhta Allah sendiri. Di sana kita akan mendapat upah Surgawi setelah kebangkitan orang percaya. Strategi untuk memenangkan perlombaan iman ini adalah untuk memperhatikan orang lain, bukan hanya kepentingan diri sendiri. Menolong yang lain untuk berkembang, bukan mengedepankan ambisi pribadi.Memberi tanpa mengharapkan pamrih dari si penerima.
Kunci kemenangannya adalah belajar rendah hati seperti Yesus. Belajar untuk mengembangkan kehidupan yang berpusat kepada Kristus, seperti Yohanes Pembaptis.
2.      Berani Menyatakan Kebenaran  --Lihat Mrk 1:4 bnd 6:17-18
Bukan hanya di padang gurun, Yohanes Pembaptis berseru, “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,” tetapi kepada siapapun juga. Ketika Herodes mengambil Herodias, yang adalah istri saudaranya, sebagai istrinya, Yohanes dengan berani menegur, “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!”
Berani menyampaikan teguran kepada siapapun, walaupun teguran itu kadang-kadang membuahkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi orang yang kita tegur dan akibat yang tidak enak bagi kita yang menegur.
Seorang yang sungguh mengasihi Tuhan pasti mengasihi sesamanya. Kasih yang murni tersebut akan membangkitkan keberanian untuk mengatakan kebenaran. Kebenaran itu lah yang akan memerdekakan dan menyelamatkan sahabat-sahabat kita.
3.      Berpengaruh secara meyakinkan---Lihat Markus 1:5
“Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.”

Markus menceritakan dengan lugas seberapa besar tanggapan masyarkat terhadap seruan Yohanes Pembaptis, “Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.”Jelas sekali bahwa kehidupan dan pelayanan Yohanes sangatlah meyakinkan, dan mempunyai pengaruh yang luas dan besar.
Bagi beberapa orang Yahudi, kehancuran pasukan Herodes dipandang sebagai hukuman Tuhan, suatu hukumkan yang adil, karena perbuatannya terhadap Yohanes Pembaptis. Herodes telah membunuhnya walaupun sebenarnya seorang yang baik. Dia telah menginsafkan banyak orang Yahudi untuk bertobat dari dosa-dosa mereka, lalu membaptis mereka. Ada beberapa yang harus ditekankan dalam kehidupan kita supaya pengajaran kita mempunyai pengaruh yang besar a.l:
·        Jujur
·        Sesuai pengajaran dengan perbuatan (contoh:pancur yang kotor dgn air yang bersih)
·        Mempunyai integritas yang tinggi

Perhatikanlah bahwa mereka menempatkan kejujuran pada urutan pertama. Tanpa kejujuran, kita hanya akan menjadi batu sandungan bagi orang lain mendekat kepada Yesus. Dengan bersikap jujur, menjunjung tinggi integritas, kita meluruskan jalan untuk banyak orang datang kepada Yesus.
Itulah langkah pertama kita harus lakukan dalam mempersiapkan jalan bagi Yesus: Kejujuran.
Sesuai dengan teladan Yohanes Pembaptis, mari kita tata ulang kehidupan kita untuk mengisi masa raya Natal dan menyongsong tahun baru dengan kehidupan yang:
· Christocentris – berpusat kepada Kristus,
· Berani menyatakan kebenaran, dan
· Berpengaruh secara meyakinkan—menjadikan diri kita berpengaruh,
Dengan demikian kita sungguh-sungguh dapat mempersiapkan dan meluruskan BANYAK JALAN bagi Tuhan Yesus. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar