Jumat, 30 Desember 2011

Waktu adalah Kesempatan


RINGKASAN KHOTBAH SABTU 31 DESEMBER 2011
MALAM AKHIR TAHUN DI GMI SUKARAMAI DISTRIK 3 WIL.I
NATS : Pengkhotbah 3 :1-13
Oleh : DS Pdt. T.M. Karo-karo,STh,MA

Illustrasi
Janwar merasa ada suatu ketertarikan kepada Yuli seorang pemudi di tempatnya kerja, dan sebaliknya Yuli juga merasa demikian. Setelah mereka berpacaran selama setahun—nampaknya Yuli mulai menjauh dari Janwar. Akhirnya Janwar mulai sadar bahwa kesempatan berharga telah lewat---tidak ada lagi gunanya mendekati Yuli.
Kesempatan adalah seperti burung, jika tidak ditangkap maka dia akan terbang dan tidak akan kembali lagi. Kita
Waktu adalah Kesempatan
Dalam perikop ini ada ada bermacam-macam “waktu” yang disebutkan oleh Pengkhotbah dan pada hakekatnya waktu tersebut dapat digolongkan dalam berberapa golongan;
1. Ada waktu atau kesempatan yang sudah ditentukan kita tinggal menerimnya saja: lahir, meninggal, dll
2. Ada waktu atau kesempatan yang kita sendiri menciptakannya, dan keberhasilannya tentu saja bergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Menanamm, memanen dll
3. Ada juga waktu atau kesempatan yang tercipta akibat dari hubungan atau situasi lingkungan kita. Menagis, tertawa dll
Keberhasilan hidup manusia adalah terletak bagaimana kita memandang kesempatan, mempergunakan kesempatan, menghargai kesempatan di dalam hidupnya. Karena kesempatan untuk membuat kesempatan untuk diri anda telah diberi oleh pencipta: waktu (kesempatan); ketika Dia telah memberi kesempatan bagi anda untuk lahir maka itu berarti Dia telah memberi kesempatan bagi anda untuk sukses atau gagal.

Kesuksesan Hidup kita= kesuksesan mempergunakan waktu atau kesempatan
• Anda mau berhasil pergunakan waktu secara efisien
• Waktu hari ini tidak akan terulang lagi besok jika kita tak pergunakan maka ia akan hilang
• Mungkin saja suatu kesempatan hanya sekali saja diberikan kepada anda—makanya pergunakan dengan baik.
• Tuhan telah berikan anda kesempatan untuk mengakhiri Tahun 2011 ini---dan syukur sebentar lagi Dia akan memberikan kepada kita untuk masuk tahun 2012, ini adalah kesempatan yang baru.
• Mungkin saja ini adalah kesempatan terakhir bagi anda, saya atau kita—ingat kesempatan ini tidak akan terulang.

Sukaramai 31 Desember 2011

DS Pdt. T.M. Karo-karo, STh, MA

Sabtu, 17 Desember 2011

Ringkasan Khotbah 18 Desember 2011


Ringkasan
Khotbah Minggu 18 Desember 2011
Di GMI Sihorbo, Distrik 3 Wilayah I
Nats : Lukas 1:26-38
Oleh: DS Pdt. T.M. karo-karo,STh,MA

Pendahuluan
Dalam Minggu ini mungkin telah banyak jemaat-jemaat merayakan Natal, apakah itu di kelompok marga, sekolah dan lain sebagainya. Di dalam perayaan Natal tersebut banyak sekali kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perayaan natal tersebut. Dalam natal kali ini ada suatu yang penting kita capai sasaran sebagai orang Kristen yakni menjadikan Natal yang hanya sekadar rutinitas yang biasa menjadi suatu momen yang merubah hidup kita sehingga hidup kita memperoleh damai sejahtera dari Allah yang memberikan putra Natal bagi umat manusia.
Ada harga yang harus dibayar
Maria sebagai seorang yang dipakai oleh Allah menjadi alat di dalam rencanaNya; rencana yang agung, missiNya untuk menyelamatkan manusia. Dia dipilih bukan tanpa resiko, resiko yang besar dia hadapi:
• Hamil tanpa suami (malaikat katakan “yang dikarunia”) sesungguhnya resiko yang dihadapi Maria sungguh besar. Malu---siapa yang tdk malu hamil tanpa suami.
• Resiko ditinggal oleh calon suami dan dituduh berzinah—orang baik-baik hamil dan akan melahirkan lagi… sungguh aib yang luar biasa.
• Resiko hukuman mati. Dalam adat istiadat orang Yahudi, seseorang yang berzinah bisa dihukum oleh masa.
Sesungguhnya menjadi alat Tuhan bukan tanpa resiko, harus ada harga yang dibayar; menjadi pengikut Kristus juga demikian kita harus bersedia memikul Salib dan mengikut Yesus.
Dia yang dilahirkan adalah Anak yang dijanjikan
Ada beberapa nama yang luar biasa yang disebutkan dalam perikop ini untuk anak terjanji tersebut:
• Anak laki-laki namaNya Yesus (Yosua)=Yahwe menyelamatkan, menggambarkan suatu campur tangan Allah di dalam karya penyelamatan terhadap manusia.
• Anak Allah yang Mahatinggi = menyatakan suatu hubungan yang erat dia dengan Allah maha pencipta.
• Pemegang Tahta Daud = menyatakan bahwa kepercayaan Allah yang diberikan kepadaNya adalah yang sudah dijanjikan sejak dahulu kala.
• Raja Israel dan raja selama-lamanya = suatu interprestasi yang luar biasa terhadap anak yang dijanjikan tersebut.
Sehingga dia putra yang dijanjikan tersebut sering kita sebut dengan Yesus, Kristus, Anak Allah, Anak Manusia---Di dalam Dia rencana Allah dinyatakan dan dalam Dia manusia diselamatkan.
Respon positif Maria
Maria berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Dia siap menanggung resiko apapun, karena Dia Tahu bahwa dia adalah milik Tuhan, hamba Tuhan, sebagai hamba Dia harus taat pada Tuhannya. Biar apapun yang terjadi dalam hidupku terjadilah—asal rencana Tuhan dinyatakan. Karena Maria tahu bahwa Ruhan tidak pernah merencanakan hal yang tidak baik bagi hambanya.
Bahkan Maria bersyukur karena Tuhan mau memakai Dia sebagai alat untuk menyatakan karya keselamatan yang begitu besar bagi umat manusia. Sesungguhnya dia yang lemah menurut ukuran manusia bisa dipakai oleh Allah sebagai suatu alat yang luar biasa bagi gerejaNya asalkan dia siap membayar harga yang harus dibayar.Mari kita katakana: “"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Selamat Advent.

Sabtu, 03 Desember 2011

Jadilah Pribadi yang menarik


RINGKASAN KHOTBAH MINGGU 04 DESEMBER 2011

DI GMI LAU GUNUNG DISTRIK 3 WIL. I

Nats : Markus 1:1-8

Oleh DS Pdt. T.M. karo-karo,STh,MA

”Jadilah pribadi Yang Menarik”

Pendahuluan

Markus memulai Injilnya dengan versi yang berbeda dengan injil sinoptik lainnya, dia tidak mulai dengan silsilah dan kelahiran Yesus Kristus; melainkan dia mulai dengan penampilan seorang tokoh yang unik tetapi mempunyai ketegasan baik di dalam ’kata” maupun di dalam perbuatan. Tokoh tersebut ialah Yohanes pembaptis yang membawa berita dan sekaligus sebagai penggenap berita dari perjanjian Lama. Hal ini memberikan kesan yang lebih kental bahwa Yohanes pembaptis adalah sebagai pendahulu kedatangan Mesias yang telah dinubuatkan jauh sebelumnya.

Pribadi Yohanes pembaptis Yang menarik

Berita Yohanes pembaptis cukup sederhana : ” Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” ; tetapi mempunyai respons yang luar biasa dari para pendengar. Ada beberapa hal yang membuat pribadi Yohanes Pembaptis begitu menarik sbb:

· Dia adalah benar-benar hamba Allah, otoritas yang dia bawa adalah berasal dari Allah bukan dari dirinya sendiri. Pribadinnya sebagai hamba Allah tetap dia tempatkan di bawah Allah dan menurut komando Allah.

· Dia penuh dengan kesederhanaan, dia datang sebagai hamba Allah apa adanya bukan sebagai pribadi yang dibuat-buat—nampak di dalam dirinya bahwa statusnya sebagai hamba Allah bukan dilakoninya untuk meningkatkan status hidupnya. Dia hadir oleh karena Allah dan untuk rencana Allah bukan oleh karena suatu ambisi pribadinya atau ambisi kelompoknya.

· Sesuai kata dengan perbuatan, kata-katanya cukup tegas, jelas dan mudah dicerna---bukan suatu bahasa politis yang mudah diplesetkan. Beritanya sesuai dengan apa yang harus disampaikannya seperti kehendak yang mengutus dia. Yang benar dikatakan benar dan yang salah dikatakan salah, tanpa takut akan resiko yang dihadapinya, asalkan kendah Allah yang mengutusnya dipenuhi.

· Tiada ambisi pribadi, sebenarnya dengan ”keterkenalannya” dia bisa mengangkat dirinya sebagai ”mesias”. Tetapi dia berkata: Dia harus semakin bertambah, ku harus semakin berkurang...” Dia tahu sampai dimana perannya dalam rencana keselematan itu, dia tidak mau mencaplok peran yang lainnya.

Jadilah Pribadi yang Menarik

· Sebagai pemimpin Kristen kita harus memberitakan ”FirmanNya” berdasarkan otoritas Allah. Firman Tuhan jangan diplesetkan---berita kita bukan diri kita walaupun berita itu berdasarkan kesaksian diri kita.

· Jadilah pribadi yang sederhana, marilah kita hidup sesui dengan kebutuhan, bukan menurut keinginan. ”Keinginan” sering kali dikuasai oleh nafsu daging kita, dengan menguasai keinginan kita maka kita dapat mengendalikan diri kita sesui dengan keinginan Tuhan.

· Sesuai kata dengan perbuatan, kita biasakan berpikir dulu baru bicara—bukan sebaliknya ” berbicara lalu berpikir”. Yakobus mengatakan bahwa lidah kita adalah kendali diri kita. Lebih banyaklah berbuat dari pada berbicara.....Bicara adalah perak dan diam itu adalah emas.

· Jabatan dalam pelayanan bukan untuk mencapai ambisi pribadi atau kelompok—pelayanan bukan untuk memuaskan ambisi pribadi melainkan untuk melaksanakan rencana Allah melalui diri kita.

· Mari kita terapkan hal ini di dalam diri kita.

Jumat, 02 Desember 2011

Pendeta/Guru Injil Distrik 3 Wilayah I Mengucapkan :


SELAMAT HARI NATAL

(25 Desember 2011)