Jumat, 30 Desember 2011

Waktu adalah Kesempatan


RINGKASAN KHOTBAH SABTU 31 DESEMBER 2011
MALAM AKHIR TAHUN DI GMI SUKARAMAI DISTRIK 3 WIL.I
NATS : Pengkhotbah 3 :1-13
Oleh : DS Pdt. T.M. Karo-karo,STh,MA

Illustrasi
Janwar merasa ada suatu ketertarikan kepada Yuli seorang pemudi di tempatnya kerja, dan sebaliknya Yuli juga merasa demikian. Setelah mereka berpacaran selama setahun—nampaknya Yuli mulai menjauh dari Janwar. Akhirnya Janwar mulai sadar bahwa kesempatan berharga telah lewat---tidak ada lagi gunanya mendekati Yuli.
Kesempatan adalah seperti burung, jika tidak ditangkap maka dia akan terbang dan tidak akan kembali lagi. Kita
Waktu adalah Kesempatan
Dalam perikop ini ada ada bermacam-macam “waktu” yang disebutkan oleh Pengkhotbah dan pada hakekatnya waktu tersebut dapat digolongkan dalam berberapa golongan;
1. Ada waktu atau kesempatan yang sudah ditentukan kita tinggal menerimnya saja: lahir, meninggal, dll
2. Ada waktu atau kesempatan yang kita sendiri menciptakannya, dan keberhasilannya tentu saja bergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Menanamm, memanen dll
3. Ada juga waktu atau kesempatan yang tercipta akibat dari hubungan atau situasi lingkungan kita. Menagis, tertawa dll
Keberhasilan hidup manusia adalah terletak bagaimana kita memandang kesempatan, mempergunakan kesempatan, menghargai kesempatan di dalam hidupnya. Karena kesempatan untuk membuat kesempatan untuk diri anda telah diberi oleh pencipta: waktu (kesempatan); ketika Dia telah memberi kesempatan bagi anda untuk lahir maka itu berarti Dia telah memberi kesempatan bagi anda untuk sukses atau gagal.

Kesuksesan Hidup kita= kesuksesan mempergunakan waktu atau kesempatan
• Anda mau berhasil pergunakan waktu secara efisien
• Waktu hari ini tidak akan terulang lagi besok jika kita tak pergunakan maka ia akan hilang
• Mungkin saja suatu kesempatan hanya sekali saja diberikan kepada anda—makanya pergunakan dengan baik.
• Tuhan telah berikan anda kesempatan untuk mengakhiri Tahun 2011 ini---dan syukur sebentar lagi Dia akan memberikan kepada kita untuk masuk tahun 2012, ini adalah kesempatan yang baru.
• Mungkin saja ini adalah kesempatan terakhir bagi anda, saya atau kita—ingat kesempatan ini tidak akan terulang.

Sukaramai 31 Desember 2011

DS Pdt. T.M. Karo-karo, STh, MA

Sabtu, 17 Desember 2011

Ringkasan Khotbah 18 Desember 2011


Ringkasan
Khotbah Minggu 18 Desember 2011
Di GMI Sihorbo, Distrik 3 Wilayah I
Nats : Lukas 1:26-38
Oleh: DS Pdt. T.M. karo-karo,STh,MA

Pendahuluan
Dalam Minggu ini mungkin telah banyak jemaat-jemaat merayakan Natal, apakah itu di kelompok marga, sekolah dan lain sebagainya. Di dalam perayaan Natal tersebut banyak sekali kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perayaan natal tersebut. Dalam natal kali ini ada suatu yang penting kita capai sasaran sebagai orang Kristen yakni menjadikan Natal yang hanya sekadar rutinitas yang biasa menjadi suatu momen yang merubah hidup kita sehingga hidup kita memperoleh damai sejahtera dari Allah yang memberikan putra Natal bagi umat manusia.
Ada harga yang harus dibayar
Maria sebagai seorang yang dipakai oleh Allah menjadi alat di dalam rencanaNya; rencana yang agung, missiNya untuk menyelamatkan manusia. Dia dipilih bukan tanpa resiko, resiko yang besar dia hadapi:
• Hamil tanpa suami (malaikat katakan “yang dikarunia”) sesungguhnya resiko yang dihadapi Maria sungguh besar. Malu---siapa yang tdk malu hamil tanpa suami.
• Resiko ditinggal oleh calon suami dan dituduh berzinah—orang baik-baik hamil dan akan melahirkan lagi… sungguh aib yang luar biasa.
• Resiko hukuman mati. Dalam adat istiadat orang Yahudi, seseorang yang berzinah bisa dihukum oleh masa.
Sesungguhnya menjadi alat Tuhan bukan tanpa resiko, harus ada harga yang dibayar; menjadi pengikut Kristus juga demikian kita harus bersedia memikul Salib dan mengikut Yesus.
Dia yang dilahirkan adalah Anak yang dijanjikan
Ada beberapa nama yang luar biasa yang disebutkan dalam perikop ini untuk anak terjanji tersebut:
• Anak laki-laki namaNya Yesus (Yosua)=Yahwe menyelamatkan, menggambarkan suatu campur tangan Allah di dalam karya penyelamatan terhadap manusia.
• Anak Allah yang Mahatinggi = menyatakan suatu hubungan yang erat dia dengan Allah maha pencipta.
• Pemegang Tahta Daud = menyatakan bahwa kepercayaan Allah yang diberikan kepadaNya adalah yang sudah dijanjikan sejak dahulu kala.
• Raja Israel dan raja selama-lamanya = suatu interprestasi yang luar biasa terhadap anak yang dijanjikan tersebut.
Sehingga dia putra yang dijanjikan tersebut sering kita sebut dengan Yesus, Kristus, Anak Allah, Anak Manusia---Di dalam Dia rencana Allah dinyatakan dan dalam Dia manusia diselamatkan.
Respon positif Maria
Maria berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Dia siap menanggung resiko apapun, karena Dia Tahu bahwa dia adalah milik Tuhan, hamba Tuhan, sebagai hamba Dia harus taat pada Tuhannya. Biar apapun yang terjadi dalam hidupku terjadilah—asal rencana Tuhan dinyatakan. Karena Maria tahu bahwa Ruhan tidak pernah merencanakan hal yang tidak baik bagi hambanya.
Bahkan Maria bersyukur karena Tuhan mau memakai Dia sebagai alat untuk menyatakan karya keselamatan yang begitu besar bagi umat manusia. Sesungguhnya dia yang lemah menurut ukuran manusia bisa dipakai oleh Allah sebagai suatu alat yang luar biasa bagi gerejaNya asalkan dia siap membayar harga yang harus dibayar.Mari kita katakana: “"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Selamat Advent.

Sabtu, 03 Desember 2011

Jadilah Pribadi yang menarik


RINGKASAN KHOTBAH MINGGU 04 DESEMBER 2011

DI GMI LAU GUNUNG DISTRIK 3 WIL. I

Nats : Markus 1:1-8

Oleh DS Pdt. T.M. karo-karo,STh,MA

”Jadilah pribadi Yang Menarik”

Pendahuluan

Markus memulai Injilnya dengan versi yang berbeda dengan injil sinoptik lainnya, dia tidak mulai dengan silsilah dan kelahiran Yesus Kristus; melainkan dia mulai dengan penampilan seorang tokoh yang unik tetapi mempunyai ketegasan baik di dalam ’kata” maupun di dalam perbuatan. Tokoh tersebut ialah Yohanes pembaptis yang membawa berita dan sekaligus sebagai penggenap berita dari perjanjian Lama. Hal ini memberikan kesan yang lebih kental bahwa Yohanes pembaptis adalah sebagai pendahulu kedatangan Mesias yang telah dinubuatkan jauh sebelumnya.

Pribadi Yohanes pembaptis Yang menarik

Berita Yohanes pembaptis cukup sederhana : ” Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” ; tetapi mempunyai respons yang luar biasa dari para pendengar. Ada beberapa hal yang membuat pribadi Yohanes Pembaptis begitu menarik sbb:

· Dia adalah benar-benar hamba Allah, otoritas yang dia bawa adalah berasal dari Allah bukan dari dirinya sendiri. Pribadinnya sebagai hamba Allah tetap dia tempatkan di bawah Allah dan menurut komando Allah.

· Dia penuh dengan kesederhanaan, dia datang sebagai hamba Allah apa adanya bukan sebagai pribadi yang dibuat-buat—nampak di dalam dirinya bahwa statusnya sebagai hamba Allah bukan dilakoninya untuk meningkatkan status hidupnya. Dia hadir oleh karena Allah dan untuk rencana Allah bukan oleh karena suatu ambisi pribadinya atau ambisi kelompoknya.

· Sesuai kata dengan perbuatan, kata-katanya cukup tegas, jelas dan mudah dicerna---bukan suatu bahasa politis yang mudah diplesetkan. Beritanya sesuai dengan apa yang harus disampaikannya seperti kehendak yang mengutus dia. Yang benar dikatakan benar dan yang salah dikatakan salah, tanpa takut akan resiko yang dihadapinya, asalkan kendah Allah yang mengutusnya dipenuhi.

· Tiada ambisi pribadi, sebenarnya dengan ”keterkenalannya” dia bisa mengangkat dirinya sebagai ”mesias”. Tetapi dia berkata: Dia harus semakin bertambah, ku harus semakin berkurang...” Dia tahu sampai dimana perannya dalam rencana keselematan itu, dia tidak mau mencaplok peran yang lainnya.

Jadilah Pribadi yang Menarik

· Sebagai pemimpin Kristen kita harus memberitakan ”FirmanNya” berdasarkan otoritas Allah. Firman Tuhan jangan diplesetkan---berita kita bukan diri kita walaupun berita itu berdasarkan kesaksian diri kita.

· Jadilah pribadi yang sederhana, marilah kita hidup sesui dengan kebutuhan, bukan menurut keinginan. ”Keinginan” sering kali dikuasai oleh nafsu daging kita, dengan menguasai keinginan kita maka kita dapat mengendalikan diri kita sesui dengan keinginan Tuhan.

· Sesuai kata dengan perbuatan, kita biasakan berpikir dulu baru bicara—bukan sebaliknya ” berbicara lalu berpikir”. Yakobus mengatakan bahwa lidah kita adalah kendali diri kita. Lebih banyaklah berbuat dari pada berbicara.....Bicara adalah perak dan diam itu adalah emas.

· Jabatan dalam pelayanan bukan untuk mencapai ambisi pribadi atau kelompok—pelayanan bukan untuk memuaskan ambisi pribadi melainkan untuk melaksanakan rencana Allah melalui diri kita.

· Mari kita terapkan hal ini di dalam diri kita.

Jumat, 02 Desember 2011

Pendeta/Guru Injil Distrik 3 Wilayah I Mengucapkan :


SELAMAT HARI NATAL

(25 Desember 2011)


Rabu, 26 Oktober 2011

Peletakan Batu Penjuru Pastori GMI Pardomuan




PELETAKAN BATU PENJURU

PASTORI GMI PADOMUAN DISTRIK 3 WIL.I

Sesuai dengan Program GMI Distrik 3 Wil. I dalam bidan Missi pada Konta 2011, bahwa Missi GMI Distrik 3 Wilayah I diarahkan ke daerah Konperensi Resort Lae Naberu. Oleh sebab itu salah satu gereja yang ada di resort Lae Naberu yakni GMI Padomuan berencana membangun Pastori sebagai tempat hamba Tuhan, sehingga dari sinilah nanti akan dibuka pos Pelayanan baru di sekitar Pardomuan.

Berhubungan dengan itu maka pada hari selasa 25 Oktober 2011, diadakanlah peletakan batu penjuru Pastori di GMI Padomuan. Acara ini dipimpin oleh Pimpinan Distrik 3 Wil. I DS Pdt. T.M. Karo-karo,STh,MA, besama dengan Pimpinan Jemaat GI TR Rajaguk-guk,STh dan Pimpinan Jemaat GMI Lae Naberu GI Mariaty br Panjaitan. Acara diawali dengan kebaktian, diakhiri dengan acara makan. Rumah rencana dibangun permenen dengan ukuran 8 x 8 meter dengan total biaya Rp 70.000.000,- dengan dana swadaya jemaat dan bantuan donator. Jika anda ingin berpartisipasi dalam pembangunan ini bisa hubungi DS Pdt. T.M. Karo-karo,STh,MA di nomor 0812.6363.612.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Makna Kasih


“Makna Kasih”

Ringkasan Khotbah Di GMI Syaloom Panji Sibura-bura, Sidikalang

Minggu 23 Oktober 2011

Nats: Matius 22:34-40

Ada dua hal yang diperintahkan oleh Allah untuk kita lakukan dalam nats kita:

I. Mengasihi Allah

Mengasihi Allah berarti:

1) Mengasihi Allah berarti mengasihi gerejaNya Ef 5:25

· Gereja Adalah tubuh Kristus

· Gereja Adalah pelaksana Missi Allah di dunia

2) Mengasihi Allah berarti memberi waktu untuk beribadah

· Tidak ada satupun hal yang dapat menghalangi untuk menyembah Allah

· Mencintai Rumah Allah

· Bersukacita saat beribadah:

o Bukan dipaksa atau terpaksa

o Bukan karena tidak ada kegiatan

· Berbakti di dalam Rumah Tuhan sesuai dengan tatacara yang telah diatur.

3) Mengasihi Allah dibuktikan dengan mengasihi sesama

· Kasih dinyatakan dengan perbuatan

· Allah tidak kelihatan tetapi kasih kita diwujudkan kepada ciptaanNya.

· Mengasihi adalah kewajiban---tidak mengasihi sesama berarti tidak mengasihi Allah.

4) Mengasihi Allah berarti mengasihi FirmanNya

· Respons terhadapa Firman Alaah (contoh:Daud)

· Mengutamakan lebih dari harta benda ( Mzm 119:127)

· Memberitakan Firman Allah kepada Sesama.

·

II. Mengasihi sesama/ciptaanNya

Mengasihi sesama adalah implementasi dari kasih kita terhadap Allah, kita tidak dapat mengatakan bahwa kita mengasihi Allah tetapi kita membenci sesame. Secara sederhana bahwa jika tidak ada air di dalam tong air maka tidak mungkin mengalirkan air melalui kran dari dalam tong tersebut. Mengasihi dimaksudkan di sini adalah “inner” dari dalam dan dilakukan bukan untuk dipertontonkan. Secara sederhana mengasihi itu dilakukan seperti di bawah ini.

III. Aplikasi sederhana

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya." Ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini." dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, sepertinya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya disini." Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah makhluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu. Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi.

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu. "Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga di sini, sayalah hewan yang paling tidak berguna di sini." Kata anjing tua itu : "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat- erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata, "Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih.........

Moral of the Story :
Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena mungkin memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang dapat kamu lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya

Sabtu, 08 Oktober 2011

Prioritas hidup

Ringkasan Khotbah Tgl 09 Okt 2011 di GMI KabanJahe

Prioritas Hidup

Matius 22:1-14

Oleh: DS Pdt. T.M. Karo-karo,STh,MA

Ada banyak pilihan di dalam hidup kita, kadang-kadang kita tidak dapat membedakan yang terpenting dari banyak hal yang penting, yang terbaik dari banyak hal yang baik. Sehingga kerap kali kita salah prioritas—menentukan yang penting dan melepaskan yang paling penting.

Perikop ini bercerita tentang undangan kepada para undangan yang sdh ditentukan, tetapi para undangan berdalih, pada hakekatnya ada dua kelompok alasan:

· Ada yang tidak menghadiri undangan itu karena mementingkan hal-hal duniawi.

· Ada yang menunjukkan permusuhan: membunuh, menyiksa, menangkap hamba-hamba yang mengundang mereka.

Undangan itu sangat penting, sehingga tidak menjadi alasan bagi mereka untuk tidak hadir dalam pesta itu oleh karena hal-hal yang bisa dilakukan di kemudian hari; apalagi bagi orang-orang yang menunjukkan permusuhan.

Bukankah di dalam undangan ke gereja banyak alasan-alasan dari warga sehingga banyak mereka tidak datang?

· tidak bisa datang ke gereja karena harus menjaga rumah.

· tidak bisa ke gereja karena bekerja pada hari Minggu.

· tidak bisa ikut Kebaktian / Pemahaman Alkitab karena menjaga anak.

· sibuk bekerja, tidak ada waktu untuk Tuhan.

· keluarga / orang tua tidak mengijinkan untuk dibaptis, ke gereja, dll.

. Hal-hal yang baik bisa menghalangi kita untuk menerima hal yang terbaik.

Ladang, lembu, istri bukanlah hal yang berdosa. Mereka semua baik. Tetapi semua itu bisa menghalangi untuk menerima yang terbaik (pesta). Karena apa? Karena salah prioritas!

Demikian juga dalam dunia rohani. Milik saudara, pekerjaan saudara, keluarga saudara bukanlah sesuatu yang berdosa. Tetapi kalau itu saudara prioritaskan lebih dari keselamatan, maka semua itu menghalangi saudara untuk menerima yang terbaik.

Artinya ada Prioritas hidup.

Sebenarnya mereka yang tidak menghadiri Perjamuan Allah/Ibadah Minggu Maka kita sebenarnya:

· Mereka tidak menghargai keselamatan itu sendiri

· Mereka tidak menghargai Allah yang memberikan keselamatan.

Pakaian Pesta: Pengudusan—mengerjakan keselamatan

Dengan demikian, bagian ini merupakan peringatan bagi orang yang mengaku percaya kepada Yesus, pergi ke gereja dsb, tetapi hidupnya tetap brengsek / tidak berubah. Apakah saudara adalah orang yang seperti itu? Kalau ya, maka sama seperti orang itu, saudarapun akan dicampakkan keluar! Karena itu, bertobatlah sebelum terlambat!

Selamat Hari Minggu!

Jumat, 07 Oktober 2011

Khotbah di Konres

KHOTBAH PIMPINAN DISTRIK

PADA KONPERENSI RESORT PUTARAN I

DI SETIAP KONRES DISTRIK 3 WILAYAH I

Matius 5:13-16

”Menjadi Teladan dan Pembawa Kebaikan”

Oleh: DS Pdt. T.M. Karo-karo,STh,MA

Saudara/i peserta konperensi, yang dimaksudkan ”kamu” oleh Yesus dalam perikop ini adalah orang-orang yang percaya kepadaNya, kalau dalam konteks kini adalah orang Kristen. Jadi ketika Dia mengatakan ”kamu adalah garam dunia” atau ”kamu adalah terang dunia”, Dia menginginkan agar orang Kristen bisa menjadi teladan di tengah-tengah kuminitas hidupnya masing-masing. Menjadi teladan dalam setiap aspek kehidupan; dalam kelakuan dan moral dan bahkan di dalam sikap.

Dia mengharapkan kita menjadi insan yang berguna bagi dunia kita masing-masing, dan ketika kita tidak mempunyai arti bagi komunitas kita maka hakekat kita sebagai orang Kristen telah pudar dan tidak berarti—itulah yang dikatakanNya ”jika garam itu tidak asin lagi dengan apakah dia diasinkan-----selain dibuang dan diinjka orang”. Artinya kekristenan kita adalah kekritenan yang ”ecek-ecek’ tanpa arti dan tanpa makna. Jadi orang-orang Kristen adalah pembawa sinar dan pembawa perubahan di tengah-tengah dunia ini.

Coba kita renungkan, adakah gunanya atau faedahnya kehadiran ”gereja” kita di tengah-tengah kuminitas kita? Atau lebih sempit lagi adakah gunanya kehadiran kira sebagai orang kristen di tengah-tengah pemukiman kita? Kalau belum mari kita intropeksi diri.

Konres kita hari ini adalah konres ”program”. Tujuannya menyusun suatu progaran di gereja-gereja lokjal kita untuk setahun ke depan. Mari kita renungkan, program yang kita susun apakah itu mempunyai arti untuk perkembangan jemaat dan perkembangan kominitas hidup kita? Sebagai majelis, Lay Speaker, guru injil, pendeta adakah kita bisa jadi teladan bagi warga jemaat dalam segala hal?

Mari kita renungkan sambil kita berusaha memperbaiki diri kita. Selamat berkonperensi.

Distrik 3 Wilayah I, Oktober 2011

Sabtu, 10 September 2011

Gempa Bumi

GEMPA BUMI TANGGAL 06 September 2011

MERUSAK 5 GEDUNG GMI DAN 4 RUMAH WARGA GMI

Pada hari Selasa tanggal 06 September 2011, terjadi gempa bumi yang berpusat di Aceh Singkil. Gempa tersebut sangat terasa di seluruh GMI Distrik 3 Wilayah I terlebih di kabupaten Dairi sekitarnya. Akibatnya ada 5 gedung gereja GMI , sekolah rusak ringan dan berat dan beberapa rumah penduduk warga GMI.

Gedung gereja yang rusak adalah: GMI Kutabuluh, GMI Kuta Nangka, GMI Sipoltong, GMI Tinada Santar, GMI Sukaramai, dan GMI Jambu Mbelang. Dari ke-6 gereja tersebut tiga diantaranya rusak parah dan harus diganti dengan bangunan yang baru, dan tiga lagi masih bisa diperbaiki. Gedung sekolah yang rusak adalah gedung PKMI Sidikalang. Demikian juga ada tiga rumah warga gereja yang rusak berat dan ringan.

Pada hari Jumaat 09 September 2011, Tim penanggulangan bencana dari Kantor GMI Wilayah I telah datang mengunjungi earga jemaat yang terkena bencana dan memberikan bantuan. Dan sampai saat ini belum ada keputusan bagaimana langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memperbaiki dan membangun kembali gedung gereja yang rusak tersebut.

Kamis, 18 Agustus 2011

Mission Trip Tim KKR Distrik 3/I ke Nias Island

DOAKAN RENCANA MISSION TRIP

TIM KKR GMI DISTRIK 3 WILAYAH I

KE NIAS ISLAND TGL 22 S/D 27 AGUSTUS 2011

Tim KKR GMI Distrik 3 Wilayah I akan mengadakan Mission Trip ke Nias Island, rencana Keberangkatan Tim dari Sidikalang tgl 22 Agustus 2011, tim akan sampai di Gunung Sitoli tgl 23 Agustus 2011. Tim yang berjumlah 10 orang tersebut dipimpin langsung oleh DS Pdt. T.M. Karo-karo, STh,MA. Tim berangkat melalui jalan darat dan laut dengan mengendarai mobil L-300 UMI, lengkap dibawa dengan perlengkapan full band. Adapun rencana Pelayanan di Nias Island adalah sebagai berikut:

1. Selasa 23 Agustus 2011 KKR di GMI Hilisimaetano, khotbah disampaikan oleh Pdt Dr Heryanto Go, DTh

2. Rabu 24 Agustus 2011 KKR di GMI Bawomaenamolo, khotbah disampaikan oleh Pdt Dr Heryanto Go, DTh

3. Kamis 25 Agustus 2011 KKR di GMI Gomo, khotbah disampaikan oleh : DS Pdt. T.M. Karo-karo, STh,MA.

Selain pelayanan KKR tim akan meninjau beberapa gereja di pelosok Nias seperti: Hilikara, bawolahusa dll, disamping itu rencana akan mengunjungi beberapa daerah wisata di Nias. Jumaat 26 Agustus 2011 tim akan bertolak pulang ke seberang, dan rencana Sabtu 27 Agustus tim sudah tiba di pelayanan masing-masing.

Mission trip ini menghabiskan dana lebih kurang Rp 12.000.000,-; dan sampai saat berita ini diturunkan tim telah memperoleh berkat dari Tuhan sebanyak Rp 10.000.000,- Jika anda mau berpartisipasi dalam pelayanan tim ini maka bisa dihubungi Pimpinan Distrik 3 Wil. I di nomor Hp 0812.6363.612. Atau paling tidak anda meluangkan waktu untuk mendoakan kami. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan saja.

Selasa, 16 Agustus 2011

Peletakan Batu Pertama Kantor Distri 3 Wil. I




PEMBANGUNAN KANTOR GMI DISTRIK 3 WILAYAH I

Di Jalan Pahlawan No. 98, Sidikalang

Dalam mengimbangi perkembangan GMI Distrik 3 Wilayah I, maka perlu kiranya dibangun Kantor Distrik sebagai fasilitas dalam mengadakan kegiatan administratif dan pembinaan di Distrik tersebut. Untuk itu maka pada tanggal 08 Agustus 2011 diadakanlah acara kebaktian Peletakan batu pertama Pembangunan Kantor GMI Distrik 3 Wil. I; dalam acara tersebut Khotbah disampaikan oleh Pimpinan GMI Wilayah I Bishop Darwis Manurung, STh,M.Psi dan juga dihadiri oleh lay Leader Kontawil I bapak Ls. J. Manurung.

Kantor yang akan dibangun terletak di dekat Dinas Pimpinan Distrik Jalan pahlawan 98 Sidikalang; dengan ukuran 4 x 15 meter permanen dan model minimalis. Di dalamnya akan dibangun Ruang Kerja Pimpinan Distrik 4x 5 meter dan Ruang Pertemuan/rapat 4x10 meter. Dana pembangunan ini diperkirakan sebanyak Rp 120.000.000,-; 80 % dari dana tersebut telah tersedia dari swadaya gereja/PKMI Distrik 3 Wil. I. Mari kita doakan kekurangannya.

Senin, 15 Agustus 2011

Kunci Sukses Keluarga Kristen

KUNCI SUKSES KELUARGA KRISTEN

I Korintus 11: 11 – 12

oleh : DS Pdt. T.M.Karo-karo,STh,MA

disampaikan pada Peneguhan Pernikahan

Hendrikus Nababan/GI Elpra Tiori Maria Sidabutar,STh

Di GMI Debora Sipoltong Distrik 3 Wil. I

Selasa 16 Agustus 2011

Ada banyak alasan manusia untuk menikah, antara lain:

  1. Biar saya mencintai dan dicintai
  2. “Saya ingin mendapatkan sesuatu yang dulu tidak pernah saya dapatkan dari keluarga saya.”
  3. “Saya tidak ingin kesepian.”
  4. “Saya tidak ingin menjalani kehidupan ini seorang diri.”
  5. “Saya ingin ada yang merawat dan menemani kalau saya tua nanti.”
  6. Agar saya memiliki keturunan
  7. dll

Saudara, jawaban-jawaban tersebut terdengar sangat logis dan tidak salah.Jawaban-jawaban itu menyiratkan egoisme dan egosentrisme, hanya berfokus pada kepentingan diri sendiri, harapan dan keinginan pribadi serta apa yang ingin kita dapatkan.

1. Pernikahan tidak selalu berisi apa yang akan kita dapatkan dari pasangan kita tetapi juga harus berisi apa yang akan saya berikan pada pasangan kita.

2. pernikahan tidak hanya berfokus pada apa yang akan kita dapatkan tetapi juga apa yang akan saya berikan.

3. Pernikahan yang hanya mengharapkan sesuatu ---adalah pernikahan yang tak seimbang---keropos dan rapuh.

Ibu Theresa pernah berkata, “Bagikan kasih ke mana saja Anda pergi; pertama di rumah Anda sendiri.

Pernikahan tanpa kasih/cinta akan penuh kesedihan, keluhan dan rintihan, air mata, kesia-siaan, haus akan cinta, perkelahian, penuh kehancuran hati.

Bagaimana hari-hari kehidupan kita jika kita tidak hidup di dalam kasih? Mungkin Anda dan saya perlu merenungkan hal berikut ini:

Dari bacaan kita, I Korintus 11: 11 – 12 kita dapat melihat beberapa pokok penting yang perlu kita pahami dalam kaitannya dengan hidup pernikahan dan membangun sebuah keluarga.

  1. Pernikahan adalah relasi dua arah dan seimbang.
  2. Kedudukan suami tidak lebih tinggi daripada istri. Begitu juga kedudukan istri tidak lebih tinggi daripada suami.
  3. Yang satu tidak lengkap tanpa yang lain.

Dari bacaan kita setidaknya ada empat (4) hal yang dapat kita lihat dan kembangkan sebagai dalam membangun sebuah pernikahan.

1. Pernikahan harus dilihat sebagai sebuah komitmen pada sebuah hubungan yang permanen.

Yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah komitmen. Hidup pernikahan dibangun di atas serangkaian komitmen antara suami dan istri. Komitmen untuk saling mengasihi, saling menghargai, saling mengingatkan, saling mendoakan dan komitmen untuk menjalani kehidupan pernikahan sampai maut memisahkan. Oleh sebab itu, Yesus pernah berkata, “Apa yang telah dipersatukan oleh Allah jangan dipisahkan oleh manusia.”

Komitmen untuk mengasihi dan mencintai harus menjadi dasar hidup pernikahan.

Komitmen menjadikan rumah tangga kita semakin hari semakin kokoh dan semakin terasa menyenangkan.

2. Pernikahan harus dilihat sebagai sebuah panggilan untuk melayani dengan penuh kesetiaan.

Pernikahan adalah sebuah panggilan bagi masing-masing, suami dan istri, untuk melakukan yang terbaik bagi pasangannya. Alangkah indahnya sebuah rumah tangga yang di dalamnya satu sama lainnya terdorong untuk saling melayani dan saling memberi.

3. Pernikahan harus dilihat sebagai sebuah proses pemurnian.

Pernikahn adalah sebuah perpaduan dua pribadi, di mana masing-masing pribadi, suami dan istri, dengan kesadaran penuh memberikan sebagian ruang dalam hidupnya bagi pasangannya. Sehingga tidak ada lagi aku atau kamu. Yang ada adalah kita. Bukan kepentinganmu atau kepentinganku, yang ada adalah kepentingan kita bersama.

4. Pernikahan harus dilihat sebagai sebuah anugerah.

Tidak ada orang yang tidak senang menerima hadiah. Hadiah akan selalu disambut dengan sukacita dan rasa syukur sesederhana apa pun bentuknya.

Dengan memandang pernikahan sebagai sebuah hadiah, kita akan menjalaninya dengan penuh sukacita dan penuh rasa syukur, bukan sebagai beban apalagi sebagai penjara.

SELAMAT BERBAHAGIA!

Sabtu, 06 Agustus 2011

Yesus Pencipta Damai Sejahtera

KHOTBAH MINGGU 11 APRIL 2010

Nats Alkitab: Yohanes 20:19-31

Oleh: DS Pdt. T.M.karo-karo,STh,MA

Thema: “Kehadiran Yesus menciptakan Damai Sejahtera dalam Hidup kita”

1. Setelah peristiwa kematian Yesus di kayu salib kondisi para murid Tuhan dan para pengikut lainnya serba tidak menentu dan kacau balau. Mereka serba ketakutan dan terpencar mencari jalan sendiri. Kematian itu menjadi satu momok bagi mereka, apalagi kematian itu sungguh suatu kematian yang memalukan karena Yesus digolongkan kepada penjahat-penjahat. Keadaan ini sangat mempengaruhi keadaan psikologis dan mental para murid yang tentu saja sangat berpengaruh pada keadaan kerohanian mereka. Dan dan hal ini meyebabkan mereka kocar-kacir dan tak ada lagi kesatuan.

2. Kehadiran Yesus pada malam itu (ayat 19-22) memberikan suatu semangat yang baru, harapan dan keberanian yang baru dan bahkan suatu sukacita yang baru. Dengan perkataan Yesus : “Damai Sejahtera bagi kamu” (ayat 19 c) adalah suatu perkataan pemberi semangat yang menjadi motor dan kekuatan baru yang membuat suatu semangat yang baru di dalam kehidupan para murid. Tentu saja damai sejahtera yang diberikan oleh Yesus kepada mereka adalah menjadi modal mereka untuk memberitakan damai sejahtera kepada dunia ini. Pemberitaan damai sejahtera berarti memberitakan Kabar Pengampunan Dosa bagi setiap manusia yang tentu saja bagi orang yang menerima pengampunan itu maka dosanya kan diampunin tetapi bagi orang yang menolak maka dia akan mendapatkan pengampunan.

3. Di sisi lain Tomas, seorang murid Yesus yang tentu saja ikut diterjang kemelut tersebut telah mencari jalan lain, dan kalau kita renungkan betapa hancurnya hatinya ketika mengetahui Yesus mati secara tidak terhormat. Salah satu kebiasaan buruknya adalah meninggalkan persekutuan mereka bersama sehingga pada malam itu dia tidak menyaksikan kehadiran Yesus dib tengah-tengah para murid. Sehingga dia tidak menuai atau memiliki Damai sejahtera yang diberitakan oleh Tuhan. Tomas mengatakan sebelum aku……(ayat 25). Tetapi Tuhan mengasihi Tomas, dia ingin Tomas tak terhilang, melainkan Dia ingin Tomas tetap ikut dalam persekutuan para murid ikut menjadi saksi dan pembererita damai sejahtera itu. Dia hadir…Dia mengatakan kepada Tumas:”taruhlah jarimu….jangan tidak percaya…” (ayat 27) Artinya Yesus mengabulkan apa yang diinginkan oleh Tomas. Akibat kehadiran Yesus maka timbul suatu Revolusi iman pada Tomas dan dia mengatakan perkataan yang belum pernah dikatakannnya sebelumnya: “ya Tuhanku dan Allahku” Ayat (28). Damai Sejahtera telah ada di dalam dirinya….dan Dia memberitakan damai sejahtera itu….

4. Refleksi: Damai sejahtera yang diberikan Yesus kepada dalam hidup kita menjadi awal baru dalam melanjutkan hidup kita, tanpa damai sejahtera itu kita masih terus dalam kuasa dosa dan akibat-akibat yang ditimbulkan dosa tersebut. Damai sejahtera itu menciptakan kasih, sukacita, dan buah-buah rohani yang tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan kita. Orang-orang Kristen yang telah menyaksikan kebangkitan Yesus Kristus secara rohani akan menjadi sumber damai sejahtera dimanapun dia hadir.

5. Orang Kristen yang telah mengalami pengalaman Paskah akan menjadi sumber damai sejahtera, bukan sebaliknya menjadi sumber malapetaka. Dari dalam dirinya, keluarganya akan tampak….pancaran-pancaran terang Kristus…yang akan menerangi orang….di dalam dirinya akan nyata apa yang disebutkan Yesus: menjadi garam dan terang dunia.

6. Orang Kristen harus taat pada ibadah, karena dalam ibadahlah imannnya akan bertumbuh, persekutuan semakin erat, di dalam ibadah juga kita akan diberkati, di dalam ibadah kita akan menyaksikan kehadiran Tuhan. Dapat dikatakan hidup orang Kristen tidak bisa dipisahkan dengan Ibadahnya. Dan juga dari Ibadahlah kita akan diutus ke dalam dunia….untuk menerangi dunia ini menjadi orang yang benar-benar beribadah. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita adalah orang beriman tetapi kita tidak menghadiri ibadah---ibadah adalah tempat kehadiran Tuhan.

7. Jadi dengan demikian kita tidak dapat membayangkan kalau gereja sebagai tubuh Kristus tidak perduli terhadap damai sejahtera atau bukan sebagai tempat damai sejahtera, mari kita renungkan pernyataan ini yang kita idam-idamkan terhadap diri kita atau terhadap gereja kita:

    • Gereja harus menjadi gereja yang menerima damai sejahtera.
    • Gereja harus menjadi gereja yang memiliki damai sejahtera.
    • Gereja harus menjadi gereja yang menjadi tempat damai sejahtera.
    • Gereja harus menjadi gereja yang memancarkan damai sejahtera.
    • Gereja harus menjadi gereja yang memberitakan damai sejahtera.
    • Gereja harus menjadi gereja yang memberikan damai sejahtera.

Teluk Dalam 11 April 2010

DS Pdt. T.M. karo-karo, STh, MA