Sabtu, 25 Februari 2012

Ibadah Yang Benar


   
Ibadah Yang Benar
Mrk 2:18-22
By: Rev. Tanda Malem, STh,MA
Minggu 26 Feb 2012
Di GMI Lau Kulok
Murid-murid Yohanes Pembaptis dan orang Farisi yang memelihara tradisi ibadah dengan kuat, percaya akan apa yang mereka jadikan prinsip. Dan mereka percaya bahwa apa yang mereka lakukan sudah benar di hadapan Allah, sehingga dengan membawa pembenaran diri tersebut mereka datang kepada Yesus disertai pertanyaan berupa kecaman terhadap Yesus dan murid-muridNya, yang dituding tidak melakukan praktek ibadah (puasa) dengan benar.
Melalui ilustrasi-ilustrasi Yesus menjawab sekaligus memberikan pembaharuan terhadap apa yang selama ini mereka yakini sebagai kebenaran. Tuhan Yesus tidak menentang ibadah puasa tetapi ibadah puasa yang benar di hadapan Allah bukan sekedar praktek lahiriahnya saja (sudah tradisi) tapi bagaimana keadaan si pelaku ibadah tersebut. Kelompok yang datang kepada Yesus adalah orang-orang yang setia melakukan ibadah puasa yang memang bagian dari tradisi mereka sehingga ibadah itu dilakukan hanya sekedar menjalankan syarat agama sedangkan keadaan batin mereka jauh dari kebenaran Allah.
Yang Allah perlukan adalah pribadi si pelaku ibadah, apakah tulus, kudus dan benar di hadapanNya. Yes 58:3-9 melukiskan bahwa Allah menghendaki pembaharuan batin/hati yang memberikan bau harum di hadapan Allah. Allah bukan oknum yang mau menerima suap, dalam pengertian mau menerima pemberian saja tanpa memperdulikan keadaan hati dari oknum yang memberi persembahan bagiNya. Mat 23:1 dst, menjelaskan keadaan orang Farisi yang sebenarnya, bahwa hanya dari luarnya saja kelihatan baik tetapi sikap hati mereka jahat adanya, tidak mengalami pembaharuan. Itulah yang mau dibaharui oleh Yesus.
Yesus menjelaskan, dalam pembaharuan diperlukan isi & wadah baru. Wadah adalah kita menusianya dan isi berbicara dari hal rohani, Firman & Roh yang bekerja dalam kita. Baik isi dan wadah harus baru supaya hasilnya tidak sia-sia.
Kain penambal baru dengan baju yang lama atau anggur yang baru dengan kantong yang lama, hasilnya sia-sia. Sekalipun senantiasa diisi Firman Allah tapi kalau ternyata masih mempertahankan keadaaan manusia lama, kalau hati tidak benar, tidak tulus karena masih menyimpan hal-hal yang busuk dan kotor maka hasilnya pun sia-sia. Mat 7:15-29, ada orang-orang yang senantiasa beribadah kepada Tuhan, mengaku Yesus sebagai Tuhan, melakukan pelayanan bernubuat, mengusir setan, mengadakan mujizat demi nama Tuhan, tetapi ayat 23, Tuhan berkata "Aku tidak pernah mengenal kamu, enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan! Rupanya semua pelayanan itu bukan menjadi suatu ukuran bagi Allah kalau kita masih memiliki hati yang tidak kudus dan tidak benar di hadapan Allah. Pembaharuan hati (Maz 50:8,17-23, 51:19-21).
Berikan kepada Allah ibadah yang benar, ada buah pertobatan di atas hati yang suci, maka persembahan kita diterima Allah menjadi suatu persembahan yang kudus, berbau harum dan menyenangkan Allah. Puji Tuhan.


Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Mazmur 25:8 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar